Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau tak kurang
dari 17.840 dan total luas perairannya mencapai lebih kurang 5.800.000 km
persegi. Bahkan dengan diberlakukannya Perjanjian Hukum Laut Tahun 1982 (disahkan tahun 1985),
total luas wilayah perairan Indonesia bertambah menjadi sekitar 8.800.000 km
persegi. Sebagai tambahan bahwa total panjang garis pantai terluar Indonesia
yang mencapai 95.181 km ini merupakan yang terpanjang ke-2 di dunia setelah
Kanada (Turwidi, 2013)
Banyak orang yang suka bertamasya ke pantai.
Mereka senang melihat birunya laut dan gelombang laut yang menggulung-gulung.
Betapa indahnya pemandangan tersebut. Gerakan permukaan air laut yang turun naik
juga bisa menghibur bagi yang menyaksikannya. Betapa hebat gelombang laut yang
tak henti-henti bergerak. Ternyata di balik gelombang laut itu terdapat energi
yang bisa dimanfaatkan. Kini gelombang laut telah dimanfaatkan sebagai sumber
energi pembangkit listrik. Memang berbicara pembangkit listrik tenaga gelombang
laut (PLTGL) kurang begitu popular. Sejumlah negara telah membangun PLTGL,
tetapi jumlah masih sedikit (Ferial, 2013).
Laut dengan segala kekuatannya, menyimpan
potensi sumber energi yang sangat besar. Secara umum potensi energi yang dapat
diambil dari laut dapat dibagi menjadi tiga yaitu energi ombak, energi pasang
surut dan energi panas laut. Prinsip sederhana dari pemanfaatan ketiga bentuk
energi itu adalah memakai energi kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya
menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Energi kinetik dari
pergerakan air laut baik gelombang maupun arus laut dan energi potensial dari
perbedaan suhu permukaan laut itu semua merupakan potensi sumber energi yang
dimilikioleh laut secara umum (Al hafiz, 2013).
Sebenarnya PLTGL bukanlah sesuatu yang baru.
Berdasarkan sejarahnya, pemanfaatkan gelombang laut sebagai sumber energi
listrik telah dilakukan sejak abad ke-18. Berdasarkan catatan sjarah, Girard
dan anaknya dari Prancis telah menggunakan energi gelombang laut. Selanjutnya
pada 1919, Bochaux-Praceique telah memanfaatkan gelombang laut untuk
menggerakkan alat pembangkit listrik untuk menerangi lampu rumahnya di Royan,
dekat Boedeaix, Prancis. Penggunaan teknologi yang ilmiah dan modern untuk
pemanfaatkan energi gelombang laut dirintis oleh peneliti Jepang Yoshio Masuda
pada 1940-an. Dia telah mengetes berbagai konsep dari perangkat yang
memanfaatkan energi gelombang laut. Ratusan unit alat pembangkit dites untuk
menghasilkan listrik yang bisa menyalakan lampu. Pada 1950, Masuda telah
menghasilan konsep yang juga maju (Ferial, 2013).
Pada dasarnya prinsip
kerja teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik
adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator.
Karena itu sangat penting memilih lokasi yang secara topografi memungkinkan
akumulasi energi. Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal
dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada
beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih. Prinsip teknologi ini cukup
sederhana, gelombang laut yang datang disalurkan memasuki sebuah salurah
runcing yang berujung pada sebuah bak penampung yang diletakkan pada sebuah
ketinggian tertentu. Air laut yang berada dalam bak penampung dikembalikan ke
laut melalui saluran yang terhubung dengan turbin generator penghasil energi
listrik. Adanya bak penampung memungkinkan aliran air penggerak turbin dapat
beroperasi terus menerus dengan kondisi gelombang laut yang berubah-ubah.
Teknologi ini tetap memerlukan bantuan mekanisme pasang surut dan pilihan
topografi garis pantai yang tepat. Teknologi ini telah dikembangkan sejak tahun
l985 (Sudarmono, 2013).
Daftar Pustaka
Al hafiz, Muhammad Ihsan.
2013. Pemanfaatan Potensi Energi Laut Di Indonesia. Karya Tulis. Madrasah
Aliyah Negri 1. Bandar Lampung)
Ferial.
2013. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Tanpa Bahan. http://www.ebtke.esdm.go.id/en/energy/renewable-energy/ocean-flow/814-pembangkit-listrik-tenaga-gelombang-laut-tanpa-bahan-bakar-fosil-dan-ramah-lingkungan.html. Diakses pada @& September 2013 20.00
Sudarmono
S, Mahasiswa Magister Teknik Elektro STEI ITB. Potensi Laut Sebagai Energi
Gelombang. http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-ombakgelombangarus/3562--potensi-laut-sebagai-energi-gelombang.
Diakses pada 27 September 2013 20.00)
Turwidi Buwang. 2013.
Mengelola Potensi Laut Indonesia. http://mjeducation.co/fakta-tentang-potensi-kelautan-indonesia/. Diakses pada 27
September 2013 20.00