Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mudah membusuk. Hal ini dapat dilihat pada ikan-ikan yang baru ditangkap dalam beberapa jam saja kalau tidak diberi perlakuan atau penanganan yang tepat
Penanganan ikan basah harus dimulai segera setelah ikan diangkat dari air tempat hidupnya, dengan perlakuan suhu rendah dan memeperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan. Penanganan Ikan Basah di Laut Ikan hasil tangkapan segera disemprot dengan air laut bersih sesaat tiba di geladak, kemudian dipisahkan dan dikelompokkan menurut jenis serta ukurannya. Perlakuan yang dikenakan harus dapat mencegah timbulnya kerusakan fisik (ikan tidak boleh diinjak atau ditumpuk terlalu tinggi). Ikan harus dilindungi terhadap terik matahari. Untuk itu, sebaiknya dipasang tenda atau atap yang melindungi tempat kerja dan wadak/palka pengumpulan.
Jika dilakukan penyiangan, maka harus dilakukan dengan hati-hati dan harus dihindarkan sayatan yang kasar, salah atau melukai daging. Setelah penyiangan, ikan segera dicuci sampai benar-benar bersih, ditiriskan, baru kemudian siap didinginkan. Pencucian ikan dilakukan dengan air yang mengalir dan bersuhu rendah. Pendinginan dilakukan dengan menyelubungi ikan dengan es hancuran dan suhu ikan dipertahankan tetap pada sekitar 0°C selama penyimpanan. Tinggi timbunan ikan dalam wadah penyimpan maksimal 50 cm ( tergantung jenis ikan) agar ikan tidak rusak. Jika pendinginan dilakukan dengan menggunakan air laut yang didinginkan, harus dilakukan sirkulasi air, baik secara mekanik maupu manual, agar terjadi perataan suhu dan terhindar dari penimbunan kotoran. Hasil tangkapan diberi tanda dalam pengumpulan dan pewadahan berdasarkan perbedaan angkatan jaring atau hari penangkapan.
Cara Pembongkaran Hasil Tangkapan
- Sewaktu membongkar muatan, hendaknya dipisahkan hasil tangkapan yang berbeda hari atau waktu penangkapannya.
- Harus dihindarkan pemakaian alat-alat yang dapat menimbulkan kerusakan fisik, seperti sekop, garpu, pisau dan lain-lain.
- Pembongkaran muatan harus dilakukan secara cepat dengan mengindarkan terjadinya kenaikan suhu ikan.
Penanganan Ikan Basah di Darat
- Pada saat dibongkar dari perahu, kapal atau kendaraan, sebelum dilelang atau dijual, sebaiknya ikan dalam wadah masih diselimuti es, agar tidak meningkat suhunya.
- Ikan tidak boleh dicuci dengan air kotor atau air tercemar lainnya.
- Di tempat pendaratan, pengumpulan, pelelangan dan pengepakan, selama menunggu perlakuan berikutnya, ikan tidak boleh diletakkan di lantai dan sebaiknya ikan ditaburi es.
- Setelah selesai penjualan atau pelelangan, ikan harus segera dikelompokkan menurut jenis, ukuran dan mutu kesegarannya.
- Jika ikan disiangi, maka sepanjang kegiatan penyiangan dan pencucian harus digunakan es hancuran yang cukup agar ikan tidak membusuk karena kenaikan suhu.
Penanganan Selama Pengangkutan dan Distribusi
- Selama pengangkutan dan distribusi, suhu ikan harus senantiasa rendah, alas wadah harus dilapisi es halus kemudian lapisan ikan yang ditaburi es disusun diatasnya.
- Diatas dan dibawah tumpukan peti ikan harus diberi lapisan es yang lebih tebal.
Penanganan Ikan Basah Selama Penjualan dan Pengeceran
- Selama penjualan dan pengeceran, ikan harus dipertahankan suhunya tetap rendah, yaitu sekitar 0°C, dengan cara melapisinya dengan es halus.
- Ikan harus ditempatkan khusus, terpisah dari produk pangan lainnya.
- Harus dilindungi terhadap pengaruh panas matahari, debu, serangga, binatang pengerat dan kotoran lainnya.
- Ikan-ikan disusun dalam lapisan yang tipis, diatas dan dibawahnya ditaburi es halus.
- Usahakan ikan tidak terlalu sering disentuh tangan
Sumber:
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIkan sebagai bahan pangan yang bersifat perishable (mudah rusak) harus ditangani secara cepat dan tepat. Ikan yang telah mati harus diberi perlakuan suhu rendah misalnya dengan pemberian es atau es dengan garam yang berfungsi menghambat pertumbuhan mikrobia. Pemberian es dengan garam lebih efektif karena suhu yang tercipta lebih rendah daripada pemberian es saja. Pada saat proses distribusi sebaiknya diperhitungkan berapa jauh jarak pasar atau tempat pelelangan yang dituju sehingga dapat diestimasi jumlah es yang dibutuhkan dalam pengangkutan. Penataan box ikan dalam truk/alat pengangkutan juga harus ditata agar efisien. Ikan yang dipasarkan melalui pasar tradisional sebaiknya benar-benar dijaga kebersihannya karena biasanya ikan yang dijual di pasar tradisional pada tempat yang terbuka rentan terkena kotoran baik dari faktor lingkungan (udara) serta faktor manusia (disentuh oleh pembeli).
BalasHapus(Bekti Wulan Sari, Yusuf Kalingga Murda, Restu Yulia Vitasari)
Artikel di atas tergolong baik karena persoalan yang diangkat memberikan jawaban atas permasalahan yang ada pada penjual serta pengolah ikan. Artikel tersebut tergolong tidak basi apalagi teknik penanganan ikan sampai sekarang masih perlu disebarluaskan kepada petani serta pengolah ikan yang pada umumnya masih menangani ikan dengan cara tradisional. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa artikel tersebut memenuhi unsur berita timelines dan proximity. Pengetahuan mengenai teknik penanganan, kualitas ikan serta higienitas ikan perlu diketahui oleh petani/pengolah ikan sehingga informasi ini bersifat importance. Jika dilihat dari nilai penyuluhan maka artikel ini mengandung nilai pendidikan dan manfaat karena mengajarkan cara dalam menangani ikan serta telah dikembangkan menjadi penanganan ikan selama distribusi serta penanganan ikan basah di darat. Jika ditinjau dari nilai penyuluhan sasaran yang dituju maka yang dituju adalah petani, penjual serta pengolah ikan. Informasi ini sangat bermanfaat bagi para pengolah ikan akan tetapi akan lebih baik lagi jika dilengkapi dengan teknik penanganan produk perikanan lain selain ikan , misalnya udang dan cumi-cumi. Diharapkan dengan informasi teknik penanganan berbagai produk perikanan maka kualitas produk yang akan dijual memiliki mutu yang lebih baik.
BalasHapusBekti Wulan Sari (12374)